makna logo
Logo KPTT menggunakan dasar hidup bagi manusia lain dengan konsep simplicity atau kesederhanaan yang mendalam, dengan dua tangan menjadikannya perlambangan dinamisme dan dimaknai sebagai ruang kolaborasi yang harmonis. Simbolisme kehidupan dalam representasi ruang negatif berbentuk daun yang terletak pada ibu jari menjadi perlambangan kekuatan dan keutamaan bagi kehidupan (Fully Human Fully Alive).
Sedangkan warna hijau digunakan karena melekat sebagai warna pencitraan merek bagi KPTT dalam bidang pertanian, sementara tulang daun berbentuk layaknya gelombang yang merepresentasikan dinamika teknologi pangan. Sebuah api kecil disematkan di jari kelingking ( jari terkecil) sebagai representasi sebuah tindakan kecil yang menerangi tindakan besar di sekitarnya.
Petani yang kompeten, sejahtera, bermartabat, dan beriman.
Menyelenggarakan pendidikan modern farming yang karena metode dan hasil produk di segala komoditas dan bidang kegiatannya menjadi inspirasi di bidang pertanian.
Mengadakan pelatihan bertani dan beternak secara benar dan organik serta ekologis.
Membangun jejaring dengan pihak- pihak yang relevan.
Profil
Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT) Salatiga adalah lembaga pendidikan pertanian di bawah naungan ordo Serikat Jesus (SJ) yang didirikan pada tahun 1965. Tujuan pendirian kelembagaan KPTT yakni memajukan perkembangan sosio-ekonomi khususnya di bidang agraris dengan menyelenggarakan kursus pertanian dan membantu para petani dengan cara-cara baru dan menjadikan kader petani yang kompeten, mandiri, peduli, dan berhati nurani. Karya KPTT yang dinaungi Yayasan Taman Tani adalah Karya Propria milik Serikat Yesus. Yayasan Taman Tani adalah subyek hukum publik dalam NKRI. Yayasan Taman Tani terhubung dengan Serikat Yesus melalui Pembina Yayasan yang adalah Rm. Provinsial Serikat Yesus. Dari sudut hukum Gereja/ hukum kanon, karya KPTT terikat pada Komunitas St. Stanislaus Girisonta.
KPTT memiliki visi sebagai lembaga pendidikan farming modern yang menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin belajar tentang pertanian dan peternakan. KPTT memiliki misi untuk menyelenggarakan pendidikan farming modern dengan memberikan pendidikan dan model-model farming yang bisa dijadikan inspirasi di bidang pertanian.
Sejarah KPTT Salatiga
KPTT Salatiga berdiri pada tanggal 1 September 1965 oleh 3 badan sosial, pendidikan, serta keagamaan yakni Ikatan Petani Pancasila (sosial), IKIP Sanata Dharma (pendidikan), dan Panitia Wali Gereja Indonesia Sosial (Keagamaan). Tujuan awal pendirian KPTT adalah memajukan perkembangan sosio-ekonomi khususnya di bidang agraris dengan menyelenggarakan kursus dan membantu para petani dengan cara-cara baru dan menjadikan kader petani yang kompeten, mandiri, peduli, dan berhati nurani. Seiring dengan berjalanya waktu, KPTT terus berbenah dan mengikuti perkembangan arus jaman. Sejak tahun 2019, KPTT menjadikan Universal Apostolic Preferences (UAP)—horizon karya Serikat Jesus Global—sebagai patokan untuk merumuskan visi dan misi ke depan.
KPTT memiliki visi sebagai lembaga pendidikan farming modern yang menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin belajar tentang pertanian dan peternakan. KPTT memiliki misi untuk menyelenggarakan pendidikan farming modern dengan memberikan pendidikan dan model-model farming yang bisa dijadikan inspirasi di bidang pertanian sembari mewujudkan opsi untuk secara sungguh-sungguh merawat bumi sebagai rumah Bersama. Di tempat yang sama, KPTT ingin pula mewujudkan opsi untuk bisa dekat dengan orang miskin dan tersingkir, berjalan dan menemani orang muda dan pada akhirnya menunjukkan kepada mereka jalan-jalan kepada Allah.
Selama 6 tahun terakhir, terjadi beberapa peristiwa penting kelembagaan KPTTdi antaranya adalah pada tahun 2016, Rm. Sugiarta, SJ – Direktur baru KPTT – memulai penataan KPTT dengan melakukan optimalisasi diberbagai bidang pertanian dan peternakan. Pada tahun 2017 – 2019 melakukan pembaruan peternakan Babi dengan mengganti indukan babi, mengatasi penyakit cacar pada babi, dan merenovasi kandang babi, pagar, talud, hingga indukan babi yang semula hanya 5 ekor menjadi 60 ekor: saat ini, jumlah rata-rata ternak babi KPTT adalah 500. Pada tahun 2020, KPTT mulai meningkatkan kegiatan produksi dan mengembangkan kegiatan pasca panen di antaranya adalah dengan mengolah jahe merah, kopi, lada dan olahan daging babi, memperbarui media tanam, mengaplikasikan Hoagland, dan Trichoderma.
Tepat pada tanggal 29 Agustus 2020, dinamika di dalam Yayasan Taman Tani terjadi perubahan yakni dengan berakhirnya kepengurusan lama. Pengurus baru pun dibentuk dan saat ini diketuai oleh Rm. Sunu Hardiyanta, SJ. Akte pergantian kepengurusan ini pun sudah diresmikan dengan terbitnya akte pergantian kepengurusan yayasan. Perubahan yang terjadi diantaranya termasuk pergantian logo, memulai pemasaran online, dan menjual produk pasca panen.
Setelah mengalami dinamika hidup bersama, di antara para Jesuit dan para karyawan serta teman tani, muncul ide-ide baru untuk kembali memaknai karya kerasulan KPTT sebagai wujud nyata karya kerasulan KPTT, yang selama ini berfokus pada edukasi dan produksi, diharapkan memiliki cakupan dan dampak nyata yang lebih luas terhadap masyarakat umum dan khususnya bagi para petani. Harapan ke depan KPTT harus sungguh-sungguh menjadi Teman Tani. Hal tersebut diwujudkan dengan menjadi teman dekat para petani, berbagi ilmu tentang metode bertani, maupun dalam aspek edukasinya dengan mendidik kader-kader pertanian yang handal. Kehandalan tersebut terwujud dalam bentuk sikap petani yang berkarakter, kuat dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana, mandiri dalam pengolahan produk pasca panen dan pemasaran. Dapat disimpulkan bahwa para petani harus mampu memenuhi kebutuhan pertanian mereka dari hulu ke hilir.
KPTT terus belajar, berubah, dan beradaptasi menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman. Salah satu usaha nyata KPTT adalah memperbarui logo KPTT dan membuat brand produk-produk KPTT. KPTT berharap dengan adanya logo baru dan brand yang baru, KPTT semakin dikenal dan semakin luas cakupannya dalam menularkan misinya. Berikut ini adalah transformasi logo lama ke logo baru:
Sementara itu, untuk brand KPTT menggunakan kata iniGo. Rebranding iniGo berangkat dari logo KPTT sebagai anak produk dari KPTT sehingga kurang lebih memiliki pemaknaan iniGo dan KPTT berangkat dari semangat yang sama di sekitarnya. iniGo sebenarnya adalah kata yang familiar bagi Serikat Yesus, para alumni dan siapa pun yang pernah bersinggungan dengan Jesuit. inGo mengingatkan banyak orang dengan nama kecil Ignatius Loyola sebagai pendiri Serikat Jesus. Berikut ini adalah gambar brand yang dimaksud:
Lokasi KPTT Salatiga
Kursus Pertanian Taman Tani terletak di Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, secara geografis terletak antara 110°30’41,2’’ sampai dengan 110°30’43.7’’ Bujur Timur dan 7°19’28.8” sampai dengan 7°18’52.9’’ Lintang Selatan. Kota Salatiga tepatnya Kecamatan Tingkir Kelurahan Kutowinangun Lor memiliki suhu rata-rata 26˚C - 29˚C dengan curah hujan rata-rata 2.999 mm/tahun. Iklim atau cuaca di Kota Salatiga tepatnya Kelurahan Kutowinangun Lor relatif sejuk. Desa Kutowinangun Lor memiliki luas wilayah 10 Ha dengan seluruhnya penggunaan lahan kering.
Dari total lahan yang ada KPTT terbagi dalam 3 area. Di area 1 (area pusat) bersikan bagunan kantor, asrama putra dan putri, ruang kelas, ruang makan, dapur dan area pertanian: pembibitan, produksi sayur-mayur daun, peternakan sapi, kambing dan ayam. Pada lokasi ini segala macam kegiatan kursus pertanian dan produksi berpusat.
Area 2 KPTT terletak tidak jauh dari area 1. Yaitu di jalan Cempaka Sari. Di area 2 terapat TOKO KPTT yang baru saja dibuka sebagai tempat untuk memasarkan berbagai macam produk pertanian dan peternakan yang dikelola oleh KPTT. Dulunya, lokasi ini adalah asrama untuk para peserta kursus 3 bulan. Karena tuntutan optimalisasi, area 2 saat ini berfungsi sebagai sarana untuk memajukan marketik produk-produk KPTT. Selain sebagai lokasi toko, di area 2 juga dilakukan budidaya berbagai macam jensi tanaman sayur buah dan tempat pembuatan log jamur. Di tempat yang sama, saat ini berdiri sebuah greenhouse cukup besar untuk budidaya sayur-mayur dan strobery.
Area 3 KPTT terletak di jalan Percik, Salatiga. Letak area 3 sekitar 3 kilo meter dari area 1. Kekhasan area 3 adalah sebagai tempat budidaya beberapa jenis komoditas perkebunan, baik itu kopi robusta, liberika, kelapa, jahe, alpukat, lada dan masih banyak jenis komoditas perkebunan yang lain. Di lokasi yang sama, terdapat peternakan babi untuk kegiatan edukasi dan produksi. Area 3 memiliki ukuran luas paling besar, yaitu sekitar 7 Ha. Di lokasi ini pula terdapat sarana-sarana edukasi yang bisa juga dimanfaatka untuk kegiatan agrowisata dan aotdoor seperti outbond.